10 Merek HP Korea Utara yang Jarang Diketahui Dunia

Teknologi239 Views

10 Merek HP Korea Utara yang Jarang Diketahui Dunia Korea Utara dikenal sebagai negara yang tertutup dan penuh misteri. Dunia lebih sering mendengar tentang program nuklir atau parade militernya daripada perkembangan teknologi di dalam negeri. Namun di balik batas-batas ketatnya, negeri yang dipimpin Kim Jong Un itu ternyata memiliki industri ponsel sendiri yang berkembang secara diam-diam.

Meski akses internet di sana terbatas dan sistem komunikasinya dikontrol ketat pemerintah, masyarakat Korea Utara tetap memiliki telepon genggam lokal yang diproduksi oleh pabrikan dalam negeri. Tidak banyak yang tahu, ternyata ada cukup banyak merek HP yang dipasarkan secara resmi di negara tersebut.

“Korea Utara memang menutup diri dari dunia luar, tetapi tidak sepenuhnya tertinggal dalam urusan teknologi komunikasi.”

Berikut adalah 10 merek HP asal Korea Utara yang jarang diketahui dunia, lengkap dengan ciri khas dan keunikannya.

1. Arirang, Simbol Nasionalisme Teknologi

Merek Arirang merupakan salah satu merek ponsel paling populer di Korea Utara dan dianggap sebagai simbol kebanggaan nasional. Nama Arirang sendiri diambil dari lagu rakyat Korea yang sangat terkenal, menandakan semangat kemandirian dan kebersamaan rakyat.

Ponsel Arirang diproduksi oleh perusahaan lokal yang bekerja sama dengan fasilitas teknologi dari Tiongkok. Model paling dikenal adalah Arirang AS1201, yang diklaim menggunakan sistem operasi berbasis Android yang telah dimodifikasi secara internal.

HP ini memiliki tampilan menyerupai smartphone global dengan kamera belakang tunggal dan antarmuka sederhana. Namun, aplikasi dan akses internetnya terbatas pada jaringan intranet nasional bernama Kwangmyong, yang berisi situs lokal buatan pemerintah.

“Arirang bukan sekadar ponsel, tetapi perwujudan ideologi juche: berdiri di atas kaki sendiri, meski dunia menatap dengan ragu.”

2. Pyongyang Touch, Ponsel Pintar dengan Cita Rasa Lokal

Merek Pyongyang Touch diluncurkan sekitar tahun 2014 dan dikenal sebagai salah satu smartphone yang dibuat untuk kalangan menengah ke atas di Korea Utara. Ponsel ini juga menggunakan sistem operasi berbasis Android yang dimodifikasi, dengan tampilan antarmuka berbahasa Korea penuh.

Pyongyang Touch dilengkapi fitur kamera ganda dan kapasitas penyimpanan cukup besar, namun tidak mendukung aplikasi global seperti Google Play atau YouTube. Sebaliknya, ponsel ini sudah diisi dengan aplikasi lokal seperti Koryo News dan Kwangmyong Browser.

Selain itu, ponsel ini memiliki fitur keamanan yang cukup ketat. Setiap data dan gambar yang diambil otomatis terdeteksi oleh sistem kontrol negara. Hal ini membuat penggunaannya sangat diawasi, terutama di wilayah Pyongyang.

“Di negara tertutup seperti Korea Utara, teknologi tidak untuk kebebasan, tapi untuk stabilitas. Pyongyang Touch mencerminkan filosofi itu dengan sempurna.”

3. Jindallae, Ponsel dengan Citra Elegan untuk Kalangan Wanita

Nama Jindallae berarti “azalea” dalam bahasa Korea, bunga yang melambangkan keanggunan dan keteguhan hati. Merek ini dikembangkan oleh perusahaan lokal yang berorientasi pada konsumen wanita dan kalangan muda.

Desain ponsel Jindallae cenderung elegan dengan warna pastel dan fitur kamera yang menonjol untuk swafoto. Beberapa varian juga dilengkapi aplikasi kecantikan dan kamus bahasa Inggris sederhana untuk pelajar.

Menariknya, ponsel ini juga dijual dalam kemasan dengan simbol bunga nasional Korea, menjadikannya produk yang tidak hanya fungsional tetapi juga bernilai simbolik bagi masyarakat.

“Di tengah negara yang kaku dan militeristik, Jindallae seperti sisi lembut Korea Utara yang jarang terlihat dunia luar.”

4. Samtaesong, Ponsel Milik Perusahaan Negara

Merek Samtaesong adalah salah satu merek HP tertua di Korea Utara. Ponsel ini diproduksi oleh perusahaan yang juga mengelola operator seluler terbesar di negara tersebut, Koryolink.

Samtaesong dikenal sebagai ponsel yang kuat, tahan lama, dan digunakan luas oleh pegawai pemerintahan serta militer. Model lamanya menggunakan keypad fisik dan layar kecil, tetapi versi terbaru sudah beralih ke layar sentuh dengan fitur multimedia sederhana.

Karena diproduksi oleh perusahaan milik negara, ponsel ini sering kali menjadi perangkat resmi bagi para pejabat dan instansi pemerintahan.

“Samtaesong adalah simbol kontrol dan komunikasi negara — alat yang menghubungkan rakyat dengan pemerintah, tapi dalam satu arah.”

5. Blue Sky, Ponsel untuk Kalangan Pelajar dan Remaja

Blue Sky adalah merek yang ditujukan bagi generasi muda Korea Utara. Harganya lebih terjangkau dibanding Arirang atau Pyongyang Touch, dan fiturnya lebih sederhana.

Ponsel ini banyak digunakan oleh pelajar untuk mengakses materi pelajaran melalui intranet nasional. Beberapa sekolah menengah di Pyongyang bahkan membagikan ponsel Blue Sky kepada murid berprestasi sebagai bentuk penghargaan.

Fitur utama ponsel ini adalah aplikasi pembelajaran interaktif dan e-book. Selain itu, kamera dan media sosial internal juga dibatasi agar penggunaannya tetap sesuai dengan etika yang diatur negara.

“Blue Sky dirancang bukan untuk hiburan, tetapi untuk membangun generasi disiplin dan terdidik dalam versi Korea Utara.”

6. Cheollima, Smartphone Premium dengan Nuansa Nasionalis

Nama Cheollima merujuk pada kuda mitologis Korea yang melambangkan kecepatan dan kekuatan. Sesuai namanya, ponsel Cheollima diklaim sebagai smartphone cepat dan premium di pasar lokal Korea Utara.

Produk ini memiliki layar besar, RAM tinggi, dan baterai berkapasitas besar. Namun, performanya tetap dibatasi oleh sistem operasi lokal yang menutup akses aplikasi asing.

Cheollima sering dipromosikan melalui media dalam negeri sebagai ponsel “pembangun sosialisme modern”. Beberapa laporan menyebutkan ponsel ini digunakan oleh kalangan elite Pyongyang dan ekspatriat yang bekerja di negara tersebut.

“Cheollima adalah representasi bagaimana Korea Utara ingin terlihat di dunia teknologi — cepat, kuat, tapi tetap di bawah kendali.”

7. Pugang, Hasil Kolaborasi dengan Industri Elektronik Lokal

Pugang merupakan merek HP yang diproduksi oleh Pugang Electronics, salah satu perusahaan industri teknologi tertua di Korea Utara. Ponsel ini dikenal dengan desain sederhana dan ketahanan fisik tinggi.

Meski tampil klasik, beberapa model Pugang sudah mendukung fitur dual-SIM dan kamera dasar. Ponsel ini banyak digunakan di daerah pedesaan karena lebih mudah diperbaiki dan hemat daya.

Selain ponsel, perusahaan Pugang juga memproduksi komputer dan tablet untuk kebutuhan sekolah serta kantor pemerintah.

“Jika ada merek yang paling membumi di Korea Utara, maka Pugang adalah jawabannya — sederhana tapi berfungsi.”

8. Jonsung, Ponsel Militer dengan Sistem Keamanan Tinggi

Merek Jonsung dikenal sebagai ponsel yang dikembangkan untuk kalangan militer dan keamanan nasional. Informasi tentang produk ini sangat terbatas, namun beberapa laporan menyebut ponsel ini memiliki sistem komunikasi terenkripsi.

Desainnya cenderung maskulin dengan warna gelap dan casing tebal. Tidak seperti smartphone lain, Jonsung tidak mendukung kamera maupun koneksi internet terbuka. Semua fiturnya diarahkan untuk komunikasi internal dan koordinasi tugas.

Ponsel ini menggambarkan bagaimana teknologi di Korea Utara juga digunakan untuk memperkuat struktur pertahanan negara.

“Jonsung adalah simbol dunia lain yang tersembunyi di balik layar, dunia yang hanya berbicara dalam kode dan perintah.”

9. Mangyongdae, Ponsel dengan Sentuhan Ideologis

Nama Mangyongdae diambil dari tempat kelahiran Kim Il Sung, pendiri Korea Utara. Dengan nama seikonik itu, ponsel ini memiliki nilai simbolik yang sangat tinggi.

Mangyongdae Phone sering diluncurkan dalam edisi khusus pada peringatan hari-hari besar nasional. Antarmuka ponselnya menampilkan tema patriotik seperti bendera Korea Utara, kutipan pemimpin, dan lagu perjuangan.

Meskipun tidak unggul secara teknologi, ponsel ini sangat populer karena dianggap sebagai simbol loyalitas terhadap negara dan pemimpin.

“Mangyongdae adalah bukti bahwa di Korea Utara, bahkan teknologi pun bisa menjadi bentuk penghormatan ideologi.”

10. Achim, Ponsel Generasi Baru untuk Pasar Domestik

Merek Achim yang berarti “pagi hari” dalam bahasa Korea merupakan salah satu merek terbaru yang muncul di pasaran lokal. Ponsel ini menjadi simbol semangat pembaruan dan kemajuan dalam industri teknologi domestik.

Achim dikenal memiliki desain modern dan layar beresolusi tinggi. Beberapa laporan menyebutkan bahwa ponsel ini diproduksi dengan dukungan teknis dari perusahaan luar negeri yang tidak disebutkan namanya.

Fitur-fiturnya mencakup kamera depan, sistem sidik jari, dan aplikasi hiburan lokal seperti Koryo Music Player serta Red Star Games.

Achim banyak digunakan oleh kalangan muda perkotaan yang mulai mengenal gaya hidup digital versi Korea Utara, dengan tetap mematuhi batas-batas yang ditentukan pemerintah.

“Achim melambangkan harapan baru — generasi yang ingin maju, tapi masih berjalan dalam jalur yang ditentukan negaranya.”

Teknologi di Tengah Isolasi: Realitas Industri Ponsel Korea Utara

Meski sepuluh merek ponsel di atas menunjukkan variasi dan kemajuan, semua produk tersebut beroperasi dalam sistem tertutup. Tidak ada koneksi ke internet global, tidak ada media sosial internasional, dan tidak ada kebebasan komunikasi lintas negara.

Namun, fakta bahwa Korea Utara mampu memproduksi dan memasarkan ponsel secara mandiri menjadi bukti bahwa negara ini berusaha mengejar kemandirian teknologi, meski dengan cara yang sangat berbeda dari dunia luar.

Produksi smartphone di sana juga menjadi bagian dari strategi propaganda, menunjukkan kepada rakyat bahwa mereka bisa berdiri sendiri tanpa bergantung pada produk asing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *